Berbicara
mengenai golput tentu kita harus mengetahui golput itu apa, Istilah
golput dapat dijelaskan dalam era dan konteks yang berbeda. Pada era Orde Baru,
golput ditujukan kepada suatu gerakan yang muncul dari kelompok yang dipelopori
Arief Budiman dan kawan-kawan, yaitu sikap dan tindakan politik untuk tidak
berpartisipasi dalam pemilu pada masa Orde Baru. Tidak memilih sebagai satu
pilihan, karena mereka kecewa akibat pemilu tidak dilaksanakan secara
demokratis. Fakta yang masih jelas dalam ingatan kita adalah semenjak Pemilu
1971 sampai Pemilu 1997, ada ketentuan bahwa PNS diwajibkan memilih
Golkar. Adapun istilah golput saat ini lebih mengarah kepada sikap politik rakyat
yang rasional dan secara ideologis sadar untuk tidak menggunakan hak pilihnya
(memilih untuk tidak memilih) sebagai refleksi bahwa tidak ada sistem pemilu
yang sempurna.
Menurut saya, peningkatan
angka golput karena memilih itu hak, bukan kewajiban, sehingga rakyat bebas
untuk datang ke TPS. Jika ada yang tidak menggunakan hak pilihnya, tentu ada
alasan tersendiri. Misalnya karena (1) alasan teknis: tidak terdaftar sebagai
pemilih atau tidak tahu kalau ada pemilu/pilkada; (2) alasan nonteknis,
misalnya sakit atau pergi karena ada keperluan lain yang sangat mendesak atau
bersamaan dengan hari libur panjang; (3) alasan ekonomis, misalnya lebih baik
cari uang daripada harus pulang hanya untuk menggunakan hak pilih; (4) alasan
ideologis, misalnya datang ke TPS tetapi tidak masuk bilik; masuk ke bilik
tetapi sengaja tidak mencoblos surat suara (surat suara tetap kosong), atau
pemilih sengaja mencoblos surat suara yang tidak sesuai dengan ketentuan KPU,
atau pemilih yang sengaja tidak datang karena tidak mempunyai pilihan yang
tepat.
Adapun
pengaruh golput terhadap demokrasi , saya rasa tidak begitu berpengaruh karena
golput adalah “anak yang sah” dari demokrasi yang hidup di Indonesia,
dan sebaiknya ancaman golput dibaca sebagai suara rakyat yang menghendaki
alternatif yang lebih baik bagi rakyat daripada yang ada sekarang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar