SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA -- PENDIDIKAN ADALAH TIKET MENUJU MASA DEPAN, HARI ESOK DIMILIKI OLEH ORANG -ORANG YANG MEMPERSIAPKAN DIRINYA SEJAK HARI INI #MALCOLM X

Jumat, 02 Desember 2011

Konstruksi tahan gempa untuk rumah tinggal sederhana


Potongan Melintang

Membangun rumah pada era dewasa ini memerlukan ketelitian dan kecermatan terutama mengenai kekuatan struktur dari bangunan karena dengan adanya kejadian gempa beberapa waktu yang lalu bisa kita simpulkan bahwa banyaknya rumah/bangunan yang runtuh sebagian besar karena bangunan yang ada kurang memperhatikan mengenai persyaratan konstruksi beton bertulang yang merupakan bagian penting dari proses pembangunan.

Bagian yang pertama adalah mengenai Pondasi bangunan ( lihat posting Standart Pondasi Batu kali untuk rumah tinggal )
Pada prinsipnya konstruksi untuk pondasi tergantung pada kondisi tanah di lokasi yang ada.
Pada umumnya pada kondisi tanah yang baik untuk rumah tinggal 1 lantai cukup menggunakan pondasi batu kali, untuk beberapa kasus dimana kondisi tanah lunak bisa menggunakan pondasi telapak ( akan kita bahas pada kesempatan yang lain )

DETAIL KONSTRUKSI BETON BERTULANG

 jenis penulangan standart - 1
Detail penulangan standart - 2

BETON SLOOF ( SL )
Ukuran 15 cm x 20 cm
Pembesian, tulangan utama besi polos 6 bh - diameter 12 mm
Pembesian, tulangan sengkang besi polos diameter 6 mm
Pemasangan sebagaimana digambar - 1, pemasangan beton sloof ini tepat diatas pondasi batu kali dengan penambahan tulangan ankur besi diameter min 8 mm per - 1 m ( lihat gambar - 2 ). ( panjang ankur 40 - 50 cm ) 


BETON KOLOM ( KP )
Ukuran 15 cm x 15 cm
Pembesian, tulangan utama besi polos 4 bh - diameter 12 mm
Pembesian, tulangan sengkang besi polos diameter 6 mm
Pemasangan sebagaimana digambar - 1, pemasangan beton kolom dipasang pada tiap pojok pertemuan antar dinding dan atau sepanjang dinding dengan jarak maksimal 4 m harus ada kolom.
Pada bagian yang terkena tembok harus dipasang ankur berupa besi minimal diameter 8 mm dengan jarak per - 10 buah bata dengan posisi seperti pada gambar - 1 ( panjang ankur 40 - 50 cm )


BETON BALOK LATAI ( BL )
Ukuran 15 cm x 20 cm
Pembesian, tulangan utama besi polos 6 bh - diameter 12 mm
Pembesian, tulangan sengkang besi polos diameter 6 mm
Pemasangan sebagaimana digambar - 1, pemasangan beton balok latai dipasang tepat diatas kusen dengan tujuan untuk pengaku dan menjaga agar kusen tidak menerima beban dari dinding.
Ujung balok latai harus dipertemukan dan menyatu dengan kolom terdekat, tidak boleh berdiri sendiri tanpa ada pengikat berupa kolom.

BETON RINGBALK ( RB )
Ukuran 15 cm x 15 cm
Pembesian, tulangan utama besi polos 4 bh - diameter 12 mm
Pembesian, tulangan sengkang besi polos diameter 6 mm
Pemasangan sebagaimana digambar - 1, pemasangan ringbalk dipasang pada sepanjang bagian atas dinding keliling.

BETON RING GEWEL ( RG )
Ukuran 15 cm x 15 cm
Pembesian, tulangan utama besi polos 4 bh - diameter 12 mm
Pembesian, tulangan sengkang besi polos diameter 6 mm
Pemasangan sebagaimana digambar - 1, pemasangan ring gewel dipasang pada sepanjang bagian atas dinding khusus untuk bentuk atap PELANA atau pada bagian dimana fungsi kuda - kuda kayu diganti dengan dinding bata atau biasa di sebut gewel.

BETON BALOK KONSOL ( BK )
Ukuran 15 cm x 20 cm
Pembesian, tulangan utama besi polos 6 bh - diameter 12 mm
Pembesian, tulangan sengkang besi polos diameter 6 mm
Pemasangan sebagaimana digambar - 1, pemasangan balok konsol hanya dipasang bila diperlukan dimana jarak antara dinding dengan ujung genteng lebih dari 1 m, maka diperlukan perkuatan dengan konsol beton yang dipasang maksimal per - 3.5  m atau pada setiap perletakan kuda kuda dan atau gewel.


Inilah sedikit mengenai konstruksi beton tahan gempa untuk rumah tinggal sederhana
 
 
semoga bermanfaat

Konstruksi kuda kuda kayu untuk rumah tinggal sederhana


Persyaratan bahan
  • Semua kayu yang dipakai harus kering, berumur tua, lurus dan tidak retak, tidak bengkok dan mempunyai derajad kelembaban kurang dari 15% dan memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PKKI 1970-NI.5.
Pekerjaan Konstruksi Atap
  • Kuda-kuda, gording, konsul, ikatan angin, klos, usuk, reng dan seluruh rangka atap dibuat dari kayu kualitas baik tua, kering atau tidak pecah-pecah.
  • Papan lisplang bisa digunakan kayu atau woodplank
  • Baut, mur, besi strip dari bahan besi / baja.
Ukuran kayu :
  • Kaki kuda-kuda - ukuran 8/12 cm
  • Pengerat - ukuran 8/12 cm
  • Ander - ukuran 8/12 cm
  • Skoor - ukuran 8/12 cm
  • Nok - ukuran 8/12 cm
  • Pengapit - ukuran 2 x 6/12 cm
  • Gording - ukuran 8/12 cm
  • Konsol - ukuran 8/12 cm
  • Usuk - ukuran 5/7   cm
  • Reng - ukuran 3/4   cm / 2/3 cm tergantung jenis genteng yang dipakai
  • listplank kayu - ukuran 3/30 cm / 2/20 cm    
Pelaksanaan Pekerjaan.
  • Semua pekerjaan kayu yang harus diserut rata dan licin hingga memberikan penyelesaian yang baik dan sedikit penghalusan.
  • Kaso-kaso dipasang setiap jarak 50 cm, harus waterpass menurut kemiringan atap, sedangkan reng dipasang setiap jarak sesuai dengan ukuran genteng.
  • Permukaan kayu yang tampak (papan lisplank, skoor) harus diserut rata dan licin, setiap sambungan konstruksi atas agar diperhatikan adanya pen/joint yang berfungsi pengunci.
  • Pekerjaan kayu harus rata, melentur, bengkok
Terima kasih atas kunjungannya,
Apabila ada sesuatu yang tidak berkenan sampaikan saran dan kritik pada kolom komentar agar bisa segera dilakukan perubahan/perbaikan, Semoga bermanfaat .....!

Kamis, 01 Desember 2011

Standar Pondasi Batu Kali Untuk Rumah Tinggal

Pondasi bangunan adalah bagian dari bangunan yang berfungsi menerima beban bangunan untuk di teruskan ke tanah dasar, jenis pondasi ada beberapa macam tergantung dari kondisi tanah dan jenis bangunan yang ada.

Disini akan dibahas mengenai jenis pondasi berupa Pondasi pasangan batu kali, pondasi ini biasa digunakan untuk bangunan 1 lantai dengan konstruksi standart ( jenis beban : dinding s/d atap genteng dengan kondisi tanah bagus ).

Komposisi pasangan :
  • Urugan pasir , setebal 10 cm pada bagian bawah
  • Pasangan aanstamping / batu kosong setebal 20 cm diatas urugan pasir
  • Pasangan batu kali bentuk trapesium dengan campuran batu kali/gunung + pasir + semen PC dan kapur, biasanya dipakai komposisi 1PC  : 3KPR  : 10 PSR dengan ketinggian 1 m s/d 1,5 m ( bisa lebih tergantung kontur tanah )
  • Lebar atas minimal 30 cm, lebar bawah tergantung ketinggian ( makin tinggi makin lebar )
Tahapan dalam pelaksanaan :
  
PEKERJAAN TANAH
  1. Pembongkaran dan Pembersihan
  2. Pembersihan lapangan pekerjaan dilakukan dengan membuang rumput/tanah, sampah atau bahan lainnya yang mengganggu, menebang pohon-pohon dan mencabut akarnya serta membuang keluar lokasi.
  3. Galian tanah untuk pondasi disesuai dengan ukuran dalam gambar atau sampai tanah keras. Apabila diperlukan untuk memadatkan daya dukung yang baik, dasar galian harus dipadatkan / ditumbuk.
  4. Jika galian melebihi batas kedalaman harus menimbun kembali dan dipadatkan sampai kepadatan maksimum.
  5. Hasil galian yang dipakai untuk penimbunan harus diangkat langsung ketempat yang direncanakan . Sedangkan hasil galian yang tidak dapat dipakai untuk penimbunan harus disingkirkan.
  6. Harga satuan pekerjaan harus sudah mencakup semua biaya pekerjaan-pekerjaan, pembersihan, sewa alat, penimbunan dan pembuangan hasil galian.
PEKERJAAN PONDASI
  1. Pondasi bangunan yang digunakan adalah  pondasi batu kali / batu gunung yang memenuhi persyaratan teknis atau sesuai  keadaan dilapangan .
  2. Pasangan pondasi adalah dari batu kali, ukuran pondasi sesuai dengan gambar rencana pondasi atau pondasi batu belah dengan perekat 1pc : 3kp :  10 ps dan kemudian diplester kasar , bagian  bawah  pondasi dipasang batu kosong (aanstamping) tebal 20 cm dengan sela- selanya disisi  pasir urug, disiram air sampai Penuh dan ditumbuk hingga padat dan rata.
  3. Celah–celah yang besar antara batu diisi dengan batu kecil yang cocok padatnya.
  4. Pasangan pondasi batu kali tidak saling bersentuhan  dan selalu  ada perekat diantaranya hinga rapat.
  5. Pada pasangan batu kali sudah harus disiapkan anker besi untuk kolom, kedalaman anker 30 cm harus dicor dan panjang besi yang muncul diatasnya minimal 75 cm.


Pondasi batu kali dengan tambahan Dolken kayu / terucuk bambu
klik pada image untuk memperbesar

Pondasi batu kali biasa
klik pada image untuk memperbesar
Semoga bermanfaat..!

Pengertian Pondasi

Pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa terjadinya differential settlement pada sistem strukturnya.

Untuk memilih tipe pondasi yang memadai, perlu diperhatikan apakah pondasi itu cocok untuk berbagai keadaan di lapangan dan apakah pondasi itu memungkinkan untuk diselesaikan secara ekonomis sesuai dengan jadwal kerjanya.

Hal-hal berikut perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tipe pondasi:
1. Keadaan tanah pondasi
2. Batasan-batasan akibat konstruksi di atasnya (upper structure)
3. Keadaan daerah sekitar lokasi
4. Waktu dan biaya pekerjaan
5. Kokoh, kaku dan kuatUmumnya kondisi tanah dasar pondasi mempunyai karakteristik yang bervariasi, berbagai parameter yang mempengaruhi karakteristik tanah antara lain pengaruh muka air tanah mengakibatkan berat volume tanah terendam air berbeda dengan tanah tidak terendam air meskipun jenis tanah sama.

Jenis tanah dengan karakteristik fisik dan mekanis masing-masing memberikan nilai kuat dukung tanah yang berbeda-beda. Dengan demikian pemilihan tipe pondasi yang akan digunakan harus disesuaikan dengan berbagai aspek dari tanah di lokasi tempat akan dibangunnya bangunan tersebut.
Suatu pondasi harus direncanakan dengan baik, karena jika pondasi tidak direncanakan dengan benar akan ada bagian yang mengalami penurunan yang lebih besar dari bagian sekitarnya.

Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi dalam perencanaan suatu pondasi, yakni :
1. Pondasi harus ditempatkan dengan tepat, sehingga tidak longsor akibat pengaruh luar.
2. Pondasi harus aman dari kelongsoran daya dukung.
3. Pondasi harus aman dari penurunan yang berlebihan.

Pengertian Struktur Konstruksi Atap

Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan, angin atau untuk keperluan perlindungan.

Bentuk atap berpengaruh terhadap keindahan suatu bangunan dan pemilihan tipe atap hendaknya disesuaikan dengan iklim setempat, tampak yang dikehendaki oleh arsitek, biaya yang tersedia, dan material yang mudah didapat.

Konstruksi rangka atap yang digunakan adalah rangka atap kuda-kuda. Rangka atap atau kuda–kuda adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga berat sendiri dan sekaligus memberikan bentuk pada atap. Pada dasarnya konstruksia kuda–kuda terdiri dari rangkaian batang yang membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan penutup atap, maka konstruksi kuda–kuda akan berbeda satu sama lain. Setiap susunan rangka batang haruslah merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja padanya tanpa mengalami perubahan.