SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA -- PENDIDIKAN ADALAH TIKET MENUJU MASA DEPAN, HARI ESOK DIMILIKI OLEH ORANG -ORANG YANG MEMPERSIAPKAN DIRINYA SEJAK HARI INI #MALCOLM X

Jumat, 12 April 2013

TATA LETAK MEJA DAN BANGKU DALAM PROSES BELAJAR DI KELAS

Kursi dan meja siswa dan guru perlu ditata sedemikian rupa sehingga dapat menunjang kegiatan belajar-mengajar yang mengaktifkan siswa, yakni memungkinkan hal-hal sebagai berikut:
  1. Aksesibilitas: siswa mudah menjangkau alat atau sumber belajar yang tersedia.
  2. Mobilitas: siswa dan guru mudah bergerak dari satu bagian ke bagian lain dalam kelas.
  3. Interaksi: memudahkan terjadi interaksi antara guru dan siswa maupun antar siswa.
  4. Variasi kerja siswa: memungkinkan siswa bekerjasama secara perorangan, berpasangan,  atau kelompok.
Lingkungan fisik dalam ruang kelas dapat mejadikan belajar aktif. Tidak ada satupun bentuk ruang kelas yang ideal, namun ada beberapa pilihan yang dapat diambil sebagai variasi. Dekorasi interior kelas harus dirancang yang meungkinkan anak belajar aktif, yakni yang menyenangkan dan menantang.
Formasi kelas berikut ini tidak dimaksudkan untuk menjadi susunan yang permanen. Jika mubeler (meja atau kursi) yang ada di ruang kelas dapat dengan mudah dipindah-pindah, maka sangat mungkin menggunakan beberapa formasi ini sesuai dengan yang diinginkan

1.Formasi Huruf U




Formasi ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Para peserta didik dapat melihat guru dan/atau melihat media visual dengan mudah dan mereka dapat saling berhadapan langsung satu dengan yang lain. Susunan ini ideal untuk membagi bahan pelajaran kepada peserta didik secara cepat karena guru dapat masuk ke huruf U dan berjalan ke berbagai arah dengan seperangkat materi.

2. Formasi Corak tim


Mengelompokkan meja-meja setengah lingkaran atau oblong di ruang kelas agar memungkinkan anda untuk melakukan interaksi tim. Anda dapat meletakkan kursi-kursi mengelilingi meja-meja untuk susunan yang paling akrab. Jika anda melakukan, beberapa peserta didik harus memutar kursi mereka melingkar menghadap ke depan ruang kelas untuk melihat anda, papan tulis atau layar.

3. Meja Konferensi

Ini terbaik jika meja relatif persegi panjang. Susunan ini mengurangi pentingnya pengajar dan menambahkan pentingnya peserta didik. Susunan ini dapat membentuk perasaan formal jika pengajar ada pada ujung meja.

4. Lingkaran

Para peserta didik hanya duduk pada sebuah lingkaran tanpa meja atau kursi untuk interaksi berhadap-hadapan secara langsung. Sebuah lingkaran ideal untuk diskusi kelompok penuh. Sediakan ruangan yang cukup, sehingga anda dapat menyuruh peserta didik menyusun kursi-kursi mereka secara cepat dalam berbagai susunan kelompok kecil.

5. Kelompok Untuk Kelompok

Susunan ini memungkinkan anda melakukan diskusi fishbowl (mangkok ikan) atau untuk menyusun permainan peran, berdebat atau observasi aktifitas kelompok. Susunan yang paling khusus terdiri dari dua konsentrasi lingkaran kursi. Atau anda dapat meletakkan meja pertemuan di tengah-tengah, dikelilingi oleh kursi-kursi pada sisi luar.

6. Workstation

Susunan ini tepat untuk lingkungan tipe laboratorium, aktif dimana setiap peserta didik duduk pada tempat untuk mengerjakan tugas (seperti mengoperasikan komputer, mesin, melakukan kerja laborat) tepat setelah didemonstrasikan. Tempat berhadapan mendorong patner belajar untuk menempatkan dua peserta didik pada tempat yang sama

7. Breakout Groupings

Jika kelas anda cukup besar atau jika ruangan memungkinkan, letakkan meja-meja dan kursi dimana kelompok kecil dapat melakukan aktifitas belajar didasarkan pada tim. Tempatkan susunan pecahan-pecahan kelompok saling berjauhan sehingga tim-tim itu tidak saling mengganggu. Tetapi hindarkan penempatan ruangan kelompok-kelompok kecil terlalu jauh dari ruang kelas sehingga hubungan diantara mereka sulit dijaga.

8. Susunan Chevroun

Sebuah susunan ruang kelas tradisional tidak melakukan belajar aktif. Jika terdapat banyak peserta didik (tiga puluh atau lebih) dan hanya tersedia meja oblong, barangkali perlu menyusun peserta didik dalam bentuk ruang kelas. Susunan V mengurangi jarak antara para peserta didik, pandangan lebih baik dan lebih memungkinkan untuk melihat peserta didik lain dari pada baris lurus. Dalam susunan ini, tempat paling bagus ada pada pusat tanpa jalan tengah.

9. Kelas Tradisional


Jika tidak ada cara untuk membuat lingkaran dari baris lurus yang berupa meja dan kursi, cobalah mengelompokkan kursi-kursi dalam pasangan-pasangan untuk memungkinkan penggunaan teman belajar. Cobalah membuat nomor genap dari baris-baris dan ruangan yang cukup diantara mereka sehingga pasangan-pasangan peserta didik pada baris-baris nomor ganjil dapat memutar jursi-kursi mereka melingkar dan membuat persegi panjang dengan pasangan tempat duduk persis di belakang mereka pada baris berikutnya.

10.Auditorium

Meskipun auditorium menyediakan lingkungan yang sangat terbatas untuk belajar aktif, namun masih ada harapan. Jika tempat duduk-tempat duduk itu dapat dengan mudah dipindah-pindah, tempatkanmereka dalam sebuah arc (bagian lingkaran) untuk membentuk hubungan lebih erat dan visibilitas peserta didik.Jika tempat-tempat duduk itu cocok, suruhlah peserta didik agar duduk sedekat mungkin ke pusat. Berlaku asertif terhadap bentuk ini; sekalipun dianggap barisan lepas dari sisi audotorium. Ingatlah : tidak masalah seberapa besar auditorium dan seberapa banyak audien, anda masih dapat memasangkan mereka dan menggunakan aktifitas-aktifitas belajar aktif yang melibatkan pasangan-pasangan.



Kamis, 11 April 2013

NARUTO EPISODE 627 indonesia - PRAJURIT TERKUAT SUDAH SIAP

Hallo all...

Kali ini saya memposting komik naruto tentu hal ini melenceng dari blog ku..
Tapi silakan dibaca saja , semoga terhibur...

 

  ---Naruto 627---


02

03

04

05

06

07

08

09

10

11

12

13

14

15

16

17
Sumber : NBL 
Nantikan komik naruto selanjutnya , dan tetap ikuti madya94.blogspot.com ..

Rabu, 10 April 2013

BAG 17. KEKUATAN TENTANG GAYA -GAYA BATANG PADA SEBUAH VAKWERK (KERANGKA BETON)

Diringkas Oleh : Madya Widianto
Sumber Buku   : "Mekanika Bangunan Jilid 2" penulis 'J.Kwantes'
                            Penerbit  Erlangga, tahun 1985
                            Halaman referensi 138 -144

17.1. Diagram Kremona
      Dengan diagram kremona kita dapat menentukan gaya -gaya batang melalui suatu cara     grafis. Apabila segibanyak gaya pada tiap -tiap titik simpul disusun menjadi satu maka terjadilah Diagram Kremona.

Titik -titik tolak
Titik tolak dan cara bekerja pada sebuah diagram kremona adalah:
  • Semua gaya batang yang bekerja pada satu pengancingan, secara bersama-sama akan saling meniadakan.
  • Resultan adalah nol ;
  • kemudian kita mulai menentukan reaksi -reaksi peletakan ;
  • lalu kita mulai pada sebuah titik pertemuan dengan maksimal dua gaya batang yang tidak diketahui. Biasanya hal ini adalah pada sebuah peletakan ;
  • urutan pengukuran gaya -gaya batang selalu dilakukan kesebelah kanan.
  • gaya -gaya tekan bergerak ke arah titik pertemuan dan gaya -gaya tarik dari arah titik -titik pertemuan;
  • berturut -turut kita kerjakan titik -titik pertemuan yang mengarah ke sebelah  kanan di dalam vakmerk.
Mengapa selalu ke kanan? Pada prinsipnya urutan termaksud adalah bebas. Tetapi jika kita secara konsekuen bekerja kearah kanan, akan terdapat gaya -gaya batang yang jatuh bersamaan yang kita temukan dalam menyeimbangkan berbagai titik pertemuan. Karenanya kita selalu bekerja ke arah yang sama karena hal ini akan menghemat pekerjaan, sehingga kita akan dapat lebih cepat menentukan gaya -gaya batang.

(gambar 17.28)
(gambar 17.28 lanjutan) 

Skala gaya: F =20mm 0,5 = 10mm


Contoh kita yang pertama adalah gambar 1 dari paragraf sebelum ini. Dalam gambar 17.28 telah kita gambarkan kembali gelagar vakerk (kerangka beton) ini, di mana kita telah menentukan secara grafis reaksi -reaksi peletakan.
Tiada panah -panah dalam kremona 
 Dalam gambar 17.28 kita telah menentukan keseimbangan untuk pengancingan -pengancingan A, F dan C. Maka pada setiap titik pertemuan kita mendapatkan sebuah segibanyak gaya -gaya yang harus tertutup. Jika kita teus bekerja seperti ini, kita selalu harus 2 kali menggambarkan setiap gaya batang. Karenanya segibanyak -segibanyak dari berbagai titik pertemuan ini di tautkan satu sama lain. Maka dalam hal ini kita tidak dapat lagi menggambarkan anak -anak panah untuk menunjukkan arah gaya -gaya batang karena pada setiap gaya batang akan terdapat 2 anak panah yang sama sekali tidak menunjukkan apa -apa lagi. Karena itu pada suatu gaya -tekan kita pasang sebuah tanda min dan pada suatu gaya tarik kita pasang sebuah tanda plus. hanya pada gaya -gaya luar saja kita memasang sebuah anak panah. Ingatlah selalu bahwa garis -garis kerja dari gaya -gaya batang berjalan sejajar dengan arah batang di dalam vakmerk bersangkutan.
Sekarang kita gambarkan kremona dalam gambar 17.29

Untuk mudahnya dalam diagram -diagram kita hanya memberi tanda nomor -nomor saja bagi gaya-gaya batang.
Sekarang kita ukur panjang gaya -gaya batang dan kita masukkan nilai-nilai yang diketemukan kedalam tabel gaya -gaya batang 17.30. Setelah itu kita bagi nilai yang diketemukan oleh 20 dari skala gaya -gaya, dengan mana kita sekarang menyatakan setiap gaya batang dalam F. Apabila kita bandingkan nilai -nilai yang diketemukan dari tabel 17.30

(gambar 17.29)


Dengan yang diketemukan dari tabel 17.15, maka kita akan melihat perbedaan -perbedaan kecil. Hal ini tidak terhindarkan. Pada setiap metode grafis selalu terjadi penyimpangan -penyimpangan gambar!

(tabel 17.30)

Sekarang tiba giliran bagi kuda -kuda vakmerk dalam gambar 17.16. Kita telah menggambarkan kembali kuda -kuda ini dalam gambar 17.31, dimana kita telah menentukan pula cara grafis reaksi -reaksi peletakan dan kesemua diagram kremonanya. Contoh ini dapat dianggap sebagai sebuah contoh standar.

Kembali kita masukkan gaya -gaya batang yang kita ketemukan ke dalam tabel gaya-gaya batang 17.32. Nilai -nilai yang didapat di sini harus kita bandingkan dengan nilai -nilai dari gambar 17.20. Berdasarkan diagram kremona dari gambar 17.31 terdapat kenyataan, bahwa kadang-kadang sulitlah bagi kita untuk membedakan satu sama lain berbagai gaya batang itu! Karenanya kita harus bekerja secara cermat!
Selain itu, kuda-kuda termasuk hendaklah jangan digambar terlampau kecil. Makin kecil gambar, akan semakin tidak tepat pula hasil -hasilnya . Dikarenakan alasan yang sama, skala gaya -gaya pun janganlah terlampau kecil.

Kuda -kuda vakmerk pada gambar 17.31 akan kita bebani dengan beban angin. Hal ini kita uraikan dalam gambar 17.33. Kita bertitik tolak dari angin yang datang dari sebelah kiri. Berdasarkan par. 17.1 beban angin bekerja tegak lurus terhadap bidang atap. Gaya-gaya batang bersangkutan kita himpun dalam gambar 17.34

(gambar 17..31)
Disini Cd = C z.
Ini berarti bahwa tekanan angin adalah sama isapan angin, lihat gambar 17.1
Dengan demikian Fd = Fz.

(tabel 17.32 dan gambar 17.33)

Berdasarkan per. 17.1 beban angin bekerja tegak lurus terhadap bidang atap .

(tabel 17.34)
F = 40 mm

Cara bekerja adalah sebagai berikut 
Terlebih dahulu kita tentukan resultan dari tekanan angin dan isapan angin, Fd dan Fz. Resultan dari keduanya adalah FR, lihat jajaran genjang gaya-gaya. Garis kerja FB kita ketahui. Pada titik potong dari garis-garis kerja FB dan FR kita temukan titik S. Bukankah ketiga gaya terakhir harus melalui satu titik? Sekarang kita ketahui arah FA, yang melaju dari S ke A

Titik potog S

Akhirnya kita tentukan gaya -gaya batang dari kuda -kuda iufel :

(gambar 17.36 dan tabel 17.37)

Titik potong S

Dalam gambar 17.37 kita mula -mula telah menetukan titik potong S. Setelah itu kita segitiga gaya dalam urutan ke kanan, jadi FR, FA dan FB.  jika kita mempertahankan urutan ini, maka diagram kremona dapat digambarkan menempel pada segitiga gaya. tabel gaya batang 17.37 yang didapat harus kita bandingkan lagi dengan tabel 17.27. Dengan demikian terbukti bahwa kita melalui diagram kremona akan mendapatkan hasil yang tidak begitu jauh berbeda.

Kesimpulan : Ada kalanya penetuan gaya -gaya batang dengan bantuan metoda potongan Ritter bisa sangat berbelit -belit. Dalam hal -hal seperti itu metoda grafis dengan diagram kremona dapat memberi jalan keluar.





.....untuk lebih lanjut lihat buku ''mekanika bangunan-hal 144" ....

Minggu, 07 April 2013

VIDEO TUTORIAL KU


(membuat kusen jendela - http://madya94.blogspot.com)


(membuat kusen pintu - http://madya94.blogspot.com)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

the end

Sabtu, 06 April 2013

SIAPA SAYA?

SIAPA SAYA?

DEK RAKA DAN ANGGI

IN BOROBUDUR
IN MAGELANG
MAKAM MBAH

WHAT!! APA INI? :D










.................................................................................................................http://madya94.blogspot.com

Kamis, 04 April 2013

SETTING AUTO CAD

Selama AutoCAD belum pernah di setting, berarti Anda beroperasi secara default. Untuk mempermudah proses penggambaran di dalam AutoCAD, serta untuk memperoleh hasil gambar yang betul-betul presisi sesuai dengan yang direncanakan, maka sebelum memulai menggambar harus dilakukan pengaturan terlebih dahulu. Adapun yang harus dilakukan dalam proses pengaturan tersebut adalah :

Setting Units
Pada pengaturan ini digunakan untuk menentukan unit satuan ukuran pada saat menggambar. Terdapat 2 pilihan langkah, yaitu:
Langkah pertama dengan Menubar: Pada Menubar pilih Format > Units, maka akan muncul kotak dialog Drawing Unit seperti dibawah ini:

Gambar.23 Drawing Unit

Pada kotak Drawing Unit, Length untuk mengatur  ukuran dan kepresisian yang akan dibuat dengan memilih pada Type dan Precision, begitu juga pada Angle. Pada tabel diatas Type Length saya pilih Decimal dengan kepresisian 4 digit dibelakanug koma, untuk Type Angle saya pilih Decimal Degrees dengan kepresisian 2 dibelakang koma. Apabila kita menginginkan putaran sudut searah dengan putaran jarum jam, maka pada pilihan Clockwise dicentang. Pada Insertion Scale digunakan untuk mengatur 1 unit pada AutoCAD berbanding dengan 1 milimeter pada aktualnya apabila kita memilih satuan milimeter. Pilihan pada Direction digunakan untuk memilih permulaan sudut yang kita buat, sebaiknya kita pilih East, karena posisi East sejajar dengan garis horisontal. Gambarnya seperti dibawah ini:

Gambar.24 Direction Control

Langkah kedua dengan perintah Command:
Command: Units (Enter)
Maka akan muncul kotak Drawing Units seperti pada gambar.23

Setting Display atau Area gambar pada AutoCAD
Biasanya pada waktu membuka AutoCAD pertama kali layar display atau area gambar berwarna hitam. Untuk mengganti warna display pada AutoCAD terdapat 2 pilihan langkah, yaitu:
Langkah pertama dengan Menubar: Pada Menubar pilih Tools > Options, kemudian akan muncul Tabel Options, maka akan muncul tabel seperti di bawah ini:

Gambar.25 Options

Dari gambar diatas tidak perlu saya jelaskan satu persatu, karena akan menyita waktu dan pada pilihan di gambar tersebut sudah standar dari AutoCAD. Setelah muncul gambar seperti diatas, kemudian kita pilih Display > Colors, pada Color pilih warna sesuai yang diinginkan, kemudian pilih Apply & Close. Tabelnya seperti dibawah ini:

Gambar.26 Drawing Window Colors

Setelah itu pilih OK, maka display/area gambar pada AutoCAD akan berubah warna sesuai yang kita inginkan.
Langkah kedua dengan perintah Command:
Command: Preferences (Enter)
Maka akan muncul kotak Drawing Units seperti pada gambar.25

Setting Snap dan Grid
Snap dan Grid adalah alat bantu adalah alat bantu untuk menggambar. Apabila posisi Grid aktif, maka pada display/area gambar pada AutoCAD akan muncul titik-titik beraturan, sedangkan apabila Snap dalam keadaan aktif maka pergerakan mouse akan bergerak sesuai dengan titik-titik Grid, bisa diartikan bahwa pergerakan mouse tidak bebas karena gerakan kursor akan melompat ke tiap titik-titik tersebut. Terdapat 2 pilihan langkah, yaitu:
Langkah pertama dengan Menubar: Pada Menubar pilih Tools > Drafting Setting, maka akan  muncul tabel seperti dibawah ini:

Gambar.27 Drafting Settings

Dari gambar.27 diatas menunjukkan bahwa apabila posisi Snap On dicentang, maka pergerakan kursor akan melompat setiap unitnya sesuai dengan ukuran yang kita masukkan pada posisi Snap X spacing dan Snap Y Spacing. Begitu pula pada Grid On, apabila kita centang Grid On, maka titik-titik Grid yang muncul mempunyai jarak sesuai dengan nilai yang kita masukkan pada Grid X Spacing dan Grid Y Spacing.

Gambar.28 Snap dan Grid dalam keadaan aktif

Pada gambar.28 menunjukkan titik-titik Grid, untuk memunculkan titik-titik Grid maka pada Grid Behavior posisi Display grid beyond Limits dicentang. Untuk membuat gambar Isometrik pada layar 2D, maka pada Text Snap Type pilih Isometric Snap, maka kursor akan berubah bentuk menjadi posisi Isometric. Gambarnya seperti dibawah ini:

Gambar.29 Kursor Isometric

Langkah kedua dengan perintah Command:
Command: Dsettings (Enter)
Maka akan muncul kotak Drawing Units seperti pada gambar.27

Setting ORTHO
ORTHO digunakan untuk mengatur garis yang akan kita buat. Misalnya apabila Ortho dalam keadaan ON maka, garis yang dibuat akan lurus secara horisontal dan vertikal dan tidak bisa membuat garis sudut/miring. Untuk membuat garis sudut/miring maka posisi Ortho harus posisi OFF. Lihat gambar dibawah ini:

Gambar.30 Posisi ORTHO dalam keadaan ON

Gambar.31 Posisi ORTHO dalam keadaan OFF

Setting OSNAP
OSNAP digunakan untuk menempatkan suatu object/garis ketempat object yang lain (garis yang satu dengan yang lainnya saling bersinggungan/berpotongan) baik itu garis lurus, lingkaran, garis lengkung dan lain-lain. Untuk ,mengaktifkan Osnap yaitu pilih  Tools > Drafting Setting > Object Snap, maka akan muncul table seperti dibawah ini:

Gambar.32 Drafting Setting-Object Snap Mode

Untuk mengaktifkan Object Snap, maka pada posisi Object Snap On dicentang dan pada Object Snap Modes juga dicentang sesuai dengan yang kita inginkan.

Setting Layer
Layer digunakan untuk mengelompokkan obyek-obyek tertentu, dengan maksud untuk membeda-bedakan obyek yang satu dengan yang lainnya. Disamping itu Layer dapat digunakan untuk mengunci, menghilangkan obyek, mengganti warna, mengganti type garis, menebalkan garis memberi nama layer dan lain-lain. Langkah pertama pilih Layer Properties Manager seperti gambar dibawah ini:

Gambar.33 Layers

Maka akan muncul kotak Layer Properties Manager seperti gambar dibawah ini:

Gambar.34 Layer Properties Manager

Dari gambar diatas, arahkan mouse pada angka 0 > Enter, maka akan muncul Layer1. Kita bisa mengganti nama Layer1 sesuai dengan yang kita inginkan. Apabila kita ingin mengganti warna, maka klik pada Color, dan apabila ingin mengganti tipe garis dan tebal garis dapat kita pilih sesuai dengan keinginan kita. Gambar dibawah ini menunjukkan penambahan Layer seperti yang kita inginkan.

Gambar.35 Penambahan Layer pada Layer Properties Manager

Pada gambar diatas, Layer dengan nama Iswan Arjuna (hahaa.....) harus dalam keadaan di centang, karena kita akan membuat obyek dengan Layer tersebut,  setelah itu kita pilih Apply > Ok. Untuk membuat beberapa Layer, lakukan seperti diatas.

Setting Text Style
Text Style digunakan untuk membuat type text yang kita inginkan sesuai dengan ketersediaan dalam AutoCAD itu sendiri. Untuk mengatur text tersebut langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Pada Menubar kita pilih Format > Text Style, maka akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini:

Gambar.36 Text Style

Pada Style Name masih posisi Standard, untuk mengubahnya pilih New, maka akan  mucul kotak dialog New Text Style seperti dibawah ini:

Gambar.37 New Text Style

Style Name diganti sesuai dengan keinginan kita, misalnya kita ganti dengan nama Romans, kemudian OK, maka pada Style Name akan berubah dari Standard menjadi Romans. Langkah selanjutnya pada Font Name kita pilih jenis text yang akan kita pake sesuai keinginan kita. Misalnya disini saya akan pilih Romans, maka tampilan kotak dialognya seperti dibawah ini:

Gambar.38 Text Style
Kemudian pilih Apply lalu Close.

Setting Dimension Style
Dimension Style digunakan untuk membuat type dimension yang kita inginkan sesuai dengan ketersediaan dalam AutoCAD itu sendiri. Untuk mengatur dimensi  tersebut langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Pada Menubar kita pilih Format > Dimension Style, maka akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini:

Gambar.39 Dimension Style Manager

Pilihan New untuk membuat Styles yang baru, pilihan Modify untuk memodifikasi Style yang sudah ada. Saya akan pilih Modify, maka akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini:

Gambar.40 Modify Dimension Style Manager

Pada kotak dialog diatas kita bisa mengatur garis ukuran, simbol dan panah untuk dimensi, tulisan  yang dipakai dan yang lain-lain. Pada gambar diatas tidak perlu saya jelaskan secara detail, mungkin harus dipraktekkan sendiri, habis banyak banget kl dijelasin satu persatu secara detail, haahaa……

Setting Batas Bidang Gambar
Untuk membuat batas bidang gambar dapat diatur sesuai dengan ukuran kertas yang nantinya akan digunakan sebagai hasil output pada saat dicetak. Pemberian batas bidang tersebut disesuaikan dengan kertas yang akan digunakan dan batas gambar atau garis tepi pada kertas sesuai dengan Standard ISO. Misalnya untuk kertas A4 ukuran Standar ISO adalah: 297 X 210. Pada AutoCAD untuk menentukan batas bidang gambar dengan perintah limits. Contohnya sebagai berikut:

Menentukan batas limit
Command: limits
Reset model space limits:
Specify lower left corner or [ON/OFF] <0.0000,0.0000>:
Specify upper right corner <12.0000,9.0000>: 297,210

Mengaktifkan limits
Command: limits
Reset model space limits:
Specify lower left corner or [ON/OFF] <0.0000,0.0000>: ON
Setelah kita tentukan batas limits dari area gambar tersebut dan  mengaktifkan limits, maka kita buat garis batas yang nilainya telah kita masukkan pada limits. Contohnya adalah sebagai berikut:
Command: limits
Specify first corner point or [Chamfer/Elevation/Fillet/Thickness/Width]: 0,0
Specify other corner point or [Area/Dimensions/Rotation]: 297,210
Maka hasilnya sebagai berikut:

Gambar.41 Pengaturan Batas Bidang Gambar

Ukuran Standar ISO pada Kertas Gambar

Gambar.42 Layout Standar Ukuran Kertas

Tabel.2 Standar Ukuran Kertas

Dasar-Dasar AutoCAD


Untuk mengoperasikan/menjalankan program AutoCAD, langkah pertama adalah klik Icon AutoCAD. Maka akan muncul jendela AutoCAD seperti dibawah ini:

Gambar.1 Workspaces

Pada jendela AutoCAD terdapat 2 pilihan yaitu:
  • 3D Modelling (digunakan apabila kita bekerja/menggunakan pandangan 3D)
  • AutoCAD Classic (digunakan apabila kita bekerja/menggunakan pandangan 2D)
Apabila kita pilih 3D Modelling, maka area gambar pada AutoCAD akan tampak seperti gambar dibawah ini:

Gambar.2 View 3D

Sedangkan apabila kita pilih AutoCAD Classic, maka gambarnya seperti dibawah ini:

Gambar.3 View 2D

Dari 2 gambar terlihat perbedaan pada UCS dan Crosshair-nya, pada 3D View  terdapat 3 garis sumbu (X,Y,Z) dan pada 2D View hanya 2 garis sumbu (X,Y). Sumbu Z pada 2D View terletak diantara garis perpotongan antara sumbu X dan sumbu Y (garis horisontal sejajar dengan sumbu X dan Y dan terletak 900 terhadap sumbu X dan Y). Setelah kita pilih salah satunya, langkah selanjutnya pilih OK. Kemudian akan muncul kotak New Features Workshop. Terdapat 3 pilihan pada kotak features tersebut. Kalau dipilih Yes maka akan diperlihatkan demo atau tutorial cara pembuatan 2D/3D (lebih lengkapnya dapat dilihat pada menu Help), dan apabila kita pilih Maybe Later maka akan muncul display AutoCAD seperti dibawah ini:

Gambar.4 Jendela Pada AutoCAD

Pada jendela AutoCAD diatas terdapat beberapa menu yang terdapat dalam AutoCAD. Keterangan dari menu-menu tersebut adalah:
  • Menu Bar :Berisi tentang perintah-perintah dalam AutoCAD selain Toolbar.  
  • Menu Toolbar :Tombol-tombol berisi perintah dari AutoCAD dan ditampilkan dalam bentuk symbol/icon 
  • Crosshair :Sebagai alat navigasi di AutoCAD (kursor). 
  • UCS Icon :User Coordinat System yaitu sistem koordinat yang dipakai oleh autocad dengan sumbu (X,Y) pada 2D dan sumbu (X,Y,Z) pada 3D. 
  • Command Line :Merupakan baris perintah dari AutoCAD, yang berfungsi untuk memasukkan perintah perintah AutoCAD, seperti LINE, CIRCLE, RECTANGLE dan sebagainya. 
  • Display :Tempat untuk menampilkan gambar, melakukan penggambaran dan pengeditan gambar.

Fungsi Tombol Keyboard pada AutoCAD
Pada keyboard terdapat beberapa fungsi yang dipakai pada saat pengoperasian AutoCAD. Beberapa fungsi tombol tersebut antara lain:
  • Esc :Berfungsi untuk membatalkan perintah
  • F1 :Berfungsi untuk memberikan bantuan dari perintah AutoCAD.
  • F2 :Berfungsi untuk menampilkan jendela AutoCAD Text Window, dimana pada AutoCAD Text Window kita dapat melihat history dari perintah dalam pembuatan sebuah gambar.
  • F3 :Berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan Osnap dari AutoCAD
  • F4 :Berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan Tablet dari AutoCAD
  • F5 :Berfungsi untuk merubah bidang gambar menjadi posisi Isometric
  • F6 :Berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan Coordinat dari AutoCAD
  • F7 :Berfungsi untuk menampilkan dan menghilangkan Grid pada display AutoCAD
  • F8 :Berfungsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fungsi modus Orthogonal dari AutoCAD. Jika modus Orthogonal aktif, maka pergerakan kursor ketika menggunakan perintah AutoCAD hanya akan bergerak secara vertikal dan horisontal.
  • F9 :Berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan Snap dari AutoCAD
  • F10 :Berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan Polar dari AutoCAD
  • F11 :Berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan Object Snap Tracking (OTRACT) dari AutoCAD
  • F12 :Berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan Dynamic Input (DYN) dari AutoCAD
  • Enter :Berfungsi untuk menyetujui perintah yang ditulis  dari AutoCAD
  • Space Bar :Berfungsi untuk menyetujui perintah yang ditulis  dari AutoCAD

Toolbar AutoCAD
Dalam program AutoCAD terdapat beberapa Toolbar untuk melakukan perintah-perintah dalam proses pengerjaan suatu gambar. Toolbar-toolbar tersebut dapat kita lihat pada Menubar atau Menu Toolbar. Disini yang akan saya jelaskan Toolbar-toolbar yang penting saja ya...? Toolbar-toolbar tersebut antara lain:

Standard 
Dalam Toolbar Standard terdapat beberapa icon standar yang sangat penting untuk memulai suatu perkerjaan, membuka gambar ataupun menyimpannya, seperti: New, Open, Save, Print dan lain-lain.

Gambar.5 Toolbar Standard Pada AutoCAD

Styles
Dalam Toolbar Styles terdapat beberapa perintah untuk mengubah Text, Dimension dan Table

Gambar.6 Toolbar Styles Pada AutoCAD

Workspaces
Toolbar Workspaces untuk mengganti display pada AutoCAD. Terdapat 2 pilihan yaitu untuk 2D dan 3D.

Gambar.7 Toolbar Workspaces Pada AutoCAD

Layers
Toolbar Layer untuk mengganti tipe garis, tebal garis, warna garis, dan juga untuk mengunci garis ataupun menyembunyikan garis sesuai dengan yang diinginkan.

Gambar.8 Toolbar Layers Pada AutoCAD

Properties
Toolbar properties fungsinya sama dengan dengan pada Toolbar layers

Gambar.9 Toolbar Propertiess Pada AutoCAD

Insert
Toolbar insert terdapat beberapa icon antara lain untuk mengambil attach gambar dalam format dwg, dwf, bmp, wmf, jpg dan lain-lain

Gambar.10 Toolbar Insert Pada AutoCAD

Draw
Toolbar Draw terdapat beberapa perintah untuk membuat suatu garis, lingkaran, bujur sangkar dan lain-lain

Gambar.11 Toolbar Draw Pada AutoCAD

Modify
Pada Toolbar Modify terdapat beberapa icon perintah dalam AutoCAD untuk menghapus, mengkopi, membuat 2 garis sejajar dan lain-lain

Gambar.12 Toolbar Modify Pada AutoCAD

Dimension
Toolbar Dimension digunakan untuk membuat suatu dimensi pada AutoCAD

Gambar.13 Toolbar Dimension Pada AutoCAD

Orbit
Toolbar Orbit digunakan untuk memutar pandangan dari segala sudut untuk melihat suatu gambar 3D tetapi objek tersebut tidak bergerak/diam. Jadi objeknya yang diam, tetapi pandangan yang bergerak.

Gambar.14 Toolbar Orbit Pada AutoCAD

Object Snap
Toolbar Object Snap terdapat beberapa icon seperti ENDPOINT, MIDPOINT, INTERSECTION dan lain. Digunakan apa bila kita akan membuat 2 garis yang bersinggungan.

Gambar.15 Toolbar Object Snap Pada AutoCAD

Modeling
Toolbar Modeling digunakan sebagai perintah untuk membuat 3D pada AutoCAD. Dapat diliat riilnya apabila kita mengunakan View 3D.

Gambar.16 Toolbar Modeling Pada AutoCAD

Solid Editing
Toolbar Solid Editing dignakan untuk mengedit objek solid pada AutoCAD

Gambar.17 Toolbar Solid Editing Pada AutoCAD

Visual Styles
Toolbar Visual Styles digunakan apabila kita ingin melihat gambar 3D secara tembus pandang ataupun tidak. Ingat Visual Style hanya berlaku untuk gambar 3D dan tidak untuk 2D.

Gambar.18 Toolbar Visual Styles Pada AutoCAD

UCS
UCS digunakan untuk merubah sumbu X,Y,Z sesuai dengan yang kita inginkan, sumbu UCS terletak pada bagian sebelah pojok kiri paling bawah

Gambar.19 Toolbar UCS Pada AutoCAD

Text
Toolbar Text digunakan untuk membuat Text pada perintah AutoCAD

Gambar.20 Toolbar Text Pada AutoCAD

View
Toolbar View digunakan untuk melihat pandang objek dari depan, belakang, samping kanan- kiri, atas-bawah dan pandangan isometrik

Gambar.21 Toolbar View Pada AutoCAD

Zoom
Toolbar Zoom digunakan untuk membesarkan dan mengecilkan pandangan terhadap objek, sehingga kita bias melihat objek tersebut tampak lebih besar ataupun kecil.

Gambar.22 Toolbar Zoom Pada AutoCAD